Tentang pohon bunuh diri dan buah bintaro di Jalur Dua Palu
Penulis: Rizki Syafaat Urip | Publikasi: 7 Desember 2022 - 14:40
Bagikan ke:
TUTURA.ID - Tentang pohon bunuh diri dan buah bintaro di Jalur Dua Palu
Buah bintaro alias mangga laut. (Foto: Shutterstock)

Palu punya tujuh matahari. Itu pemeo lama untuk melukiskan panasnya Kota Palu. Candaan lain bilang: Di Palu, tiap orang punya satu matahari. Ada juga guyonan yang sebut bahwa saking panasnya Palu, pakaian sudah kering bahkan sebelum dijemur.

Pada 2022, Palu tercatat sebagai kota terpanas ketiga di Indonesia. Bila sedang lucu-lucunya, suhu Palu bisa mencapai 34,6 derajat celcius. Adapun rerata hariannya mencapai 32,5 derajat celcius. 

Di kota yang panas ini, pohon perindang jadi penting. Namun rindang saja tak cukup, perlu pula lihat kecocokan fungsi hingga menakar kadar bahayanya. Salah tanam pohon, bisa terbit bahaya baru.

Sebagai misal, pohon bintaro yang tumbuh berjejer di Mohamad Yamin alias kawasan Jalur Dua. Atau lebih persisnya di depan GOR Siranindi. 

Tumbuhan berakar tunggang ini dapat tumbuh hinga 10-20 meter. Ia banyak ditemui di kawasan tropis Asia, Australia, hingga Madagaskar. Ketinggian batang hingga rimbun daunnya membuat bintaro sering dipakai jadi tanaman hias. Namun, perkaranya: Bintaro mengandung racun. 

Zul Fadli (25), mahasiswa pascasarjana di Institut Pertanian Bogor, berbagi cerita tentang pohon bintaro. Lelaki yang menekuni ilmu biologi tumbuhan ini menyebut pohon bintaro yang tumbuh di depan GOR Siranindi ialah jenis Cerbera manghas alias mangga laut atau sea mango

“Pohon itu memang rindang, jadi bagus dipakai sebagai tanaman hias, tapi punya senyawa berbahaya di dalam. Makanya tidak dianjurkan dimakan hewan. Hewan saja mati, apalagi orang,” kata Zul.

Kandungan Cerberin pada bintaro jadi pemicu racun. Cerberin merupakan sejenis glikosida jantung (sekelas steroid) yang kandungannya terdapat pada bunga, buah, dan daun bintaro.

Di aspek kesehatan, Cerberin dipakai untuk perawatan jantung.Tetapi bila mengonsumsi dalam kadar yang banyak, bisa jadi berbahaya dan menghentikan jantung. Kasus keracunan Cerberin umumnya ditandai dengan rasa mual, muntah, dan sakit perut. 

Zul Fadli berpendapat bahwa sebaiknya kerindangan kota bisa dipenuhi dengan pohon nan aman dan kaya manfaat. Ia memberi contoh pohon matoa yang rindang dan buahnya juga bisa dimakan.

“Atau kenapa kita tidak menanam pohon penghijauan yang punya nilai ekonomi,” ujar Zul.

Pohon Bintaro di depan GOR Siranindi, kawasan Jalur Dua, Palu. (Foto: Rizky Urip).

Racun mematikan 

Ada dua jenis bintaro: Cerbera manghas dan Cerbera odollam. Betapa pun keduanya mengandung racun, jenis yang disebut terakhir mungkin lebih dahsyat hingga punya julukan pohon bunuh diri.

Keduanya kerap disebut kembar identik, hingga sulit dibedakan. Tentang cara membedakannya pernah ditulis Dhanang Dhave, seorang narablog yang banyak menceritakan perkara biologi.

“Bukalah bagian kelopak daunnya. Jika di bagian tengah berwarna merah, maka dia adalah manghas dan jika berwarna kuning dia adalah odollam,” tulis Dhanang.

Jenis Cerbera odollam, dalam satu artikel di Jurnal Etnofarmakologi Volume 95 (2004), disebut bertanggung jawab pada 537 kematian antara 1989-1999 di Kerala, negara bagian di India. Tulisan ini pula yang antara lain memopulerkan julukan “pohon bunuh diri”.

Adapun lukisan soal keganasan racun pada Cerbera manghas termuat dalam Jurnal Kromatografi B Volume 962 (2014). “Toksisitas mangga laut sudah terkenal. Tanaman ini masuk kategori yang paling mematikan di pantai selatan Asia,” demikian tertulis. 

Sebagai tambahan informasi, sejak masa lalu, baik Cerbera manghas dan Cerbera odolloam biasa digunakan sebagai pestisida alami, pengusir tikus, hingga racun untuk berburu pada beberapa peradaban. 

Bagaimana perasaanmu setelah membaca artikel ini?
Suka
15
Jatuh cinta
2
Lucu
0
Sedih
1
Kaget
3
Marah
0
Mungkin tertarik
TUTURA.ID - Mobius Tanari dan perjuangan menyelamatkan maleo dari kepunahan
Mobius Tanari dan perjuangan menyelamatkan maleo dari kepunahan
Lebih dari dua dekade Mobius Tanari menekuni riset dan penelitian tentang maleo. Ia sudah melepasliarkan…
TUTURA.ID - Cerita para penerima beasiswa ''Sigi Masagena''
Cerita para penerima beasiswa ''Sigi Masagena''
Inovasi Pemkab Sigi memberikan pendidikan gratis bagi warganya yang cemerlang di bidang akademik, tapi tidak…
TUTURA.ID - Badut-badut yang berseliweran di Palu
Badut-badut yang berseliweran di Palu
Profesi menjadi badut yang mengenakan kostum boneka, tak peduli terik matahari demi mengais rezeki, kini…
TUTURA.ID - Mengatasi gangguan psikologis pada anak pascabencana
Mengatasi gangguan psikologis pada anak pascabencana
Anak-anak memiliki kerentanan tinggi mengalami gangguan psikologis saat terjadi bencana. Gejala dan keparahannya bervariasi.
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng