Tiga potensi unggulan Kabupaten Sigi sebagai penyangga IKN
Penulis: Robert Dwiantoro | Publikasi: 7 Juli 2024 - 10:49
Bagikan ke:
TUTURA.ID - Tiga potensi unggulan Kabupaten Sigi sebagai penyangga IKN
Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapatta (berdiri) saat menghadiri dialog yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Islam Palu, Komisariat UIN Datokarama | Foto: Robert Dwiantoro/Tutura.Id

Pembahasan seputar progres Ibu Kota Nusantara (IKN) seolah tak ada habisnya. Selain sorotan terkait proyek infrastrukturnya, sejumlah pemerintah yang wilayahnya berdekatan dengan pusat pemerintahan baru Indonesia itu juga mengebut pembangunan di daerahnya.

Sulawesi Tengah termasuk daerah yang jaraknya terbilang dekat dengan IKN yang terletak di wilayah Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.

Ada empat daerah di Sulteng yang disebut-sebut bakal jadi penyangga IKN, yakni Palu, Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong.

Masing-masing otoritas daerah bahkan telah menyiapkan beberapa sektor unggulan demi menyuplai kebutuhan di IKN, termasuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi.

Potensi unggulan di daerah seluas 5.196,02 km persegi itu dipaparkan oleh Bupati Sigi, Mohamad Irwan, kala tampil sebagai narasumber “Dialog Publik: Meneropong Sulawesi Tengah Sebagai Penyangga IKN” yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Palu, Komisariat Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama.

“Kabupaten Sigi paling potensial itu ada tiga sektor, yaitu peternakan, hortikultura/perkebunan, serta sektor pertambangan,” ujar Bupati Irwan kepada Tutura.Id, usai acara dialog yang berlangsung di Aula Gedung Pogombo, Kantor Gubernur Sulteng, Rabu (3/7/2024).

Irwan menjelaskan, nantinya sektor peternakan tak sekadar menjadikan daerahnya sebagai wilayah pengembangbiakan ternak, melainkan menciptakan nilai tambah seperti tumbuhnya usaha-usaha penyuplai daging beku. Itu juga akan menggerakkan rantai bisnis lain termasuk menyerap tenaga kerja baru.

Demi merealisasikan rencana itu, Pemkab Sigi telah melakukan beberapa program nyata di hulu, seperti mendirikan Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) yang didampingi Institut Pertanian Bogor (IPB) sejak 2023. Harapannya pengelolaan peternakan di Sigi bisa lebih modern.

Pemkab Sigi selama 2017-2022 juga telah merealisasikan anggaran Rp24,9 miliar yang dikonversi dalam bentuk suplai bantuan lima kelompok ternak kepada petani dan peternak, yaitu sapi (1.557 ekor), kambing (3.197 ekor), babi (1.534 ekor), kerbau (10 ekor), dan itik  (200 ekor).

Teranyar, Pemerintah Pusat turut menggelontorkan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp26 miliar kepada Pemkab Sigi demi mengembangkan sarana dan prasarana peternakan di Sigi. Daerah yang punya semboyan "Mareso Masagena" ini termasuk dalam Kawasan Sentra Pengembangan Pangan (KSPP) IKN di masa mendatang.

Ilustrasi bibit durian jenis musang king. Kabupaten Sigi termasuk empat daerah yang mengerek peningkat produksi durian di Sulteng | Sumber: bkkbn.go.id

Adapun di sektor hortikultura/perkebunan, pria yang karib dengan sapaan Iwan Lapatta ini menguraikan beberapa komoditas unggulan yang cocok dipasok ke IKN, misalnya cabai rawit, bawang merah, sayur-sayuran, durian, kopi, dan vanili.

Berdasarkan dokumen Sulawesi Tengah Dalam Angka (2024) yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), produksi cabai rawit dan bawang merah di Sigi selalu menempati posisi kedua di Sulteng kurun 2022-2023, masing-masing berjumlah 9.056 kuintal dan 9.226 kuintal.

Sementara untuk luasan lahan panen kedua komoditas tadi, Sigi berada di urutan pertama dengan jumlah 258 hektare (bawang merah) dan 624 hektare (cabai rawit).

Masih merujuk data yang sama, Sigi juga menempati posisi teratas dibandingkan 13 daerah tingkat dua di Sulteng soal luasan lahan maupun produksi kopi dan vanili.

Di Sigi, kopi dan vanili masing-masing diproduksi di atas lahan seluas 3.685 hektare dan 155 hektare. Sementara dari sisi produksi, Sigi menghasilkan kopi sebanyak 500,35 ton dan 7,61 ton vanili pada 2023.

Sigi juga termasuk empat daerah yang mengerek peningkatan produksi durian di Sulteng pada 2023. Kontribusi Sigi sebesar 14,68 persen atau 109.152 dari total 743.256 kuintal durian.

Sigi bahkan telah mengekspor sebanyak 27 ton durian jenis Musang King, dan diproyeksikan sebagai daerah potensial penghasil durian premium tersebut, selain Parigi Moutong dan Poso.

Rencana itu sudah dimulai sejak 2019 dan diberi penambahan 10 ribu bibit durian Musang King di wilayah Lindu, Kulawi, Kulawi Selatan, dan Pipikoro, untuk dikembangkan demi menyuplai kebutuhan buah-buahan di IKN.

“Kalau material pasir, kerikil, dan batu di Sigi memang belum diambil maksimal untuk IKN. Kami sudah beroleh izin Pemprov Sulteng untuk menata ulang kawasan tambang ini sehingga bisa membantu penghidupan para penambang rakyat yang sebelumnya harus menunggu sepekan baru dibayar pembeli. Sedangkan sekarang ketika mau ambil langsung dibayar,” jelasnya.

Sekadar informasi, urusan penerbitan Izin Usaha Pertambangan (IUP) golongan C alias Galian C—seperti yang masuk kategori mineral bukan logam dan batuan—masih menjadi ranah pemprov.

Namun, Pemkab Sigi sejak 2023 telah beroleh kewenangan untuk menata ulang kawasan Galian C yang dipusatkan di Sigi Biromaru, Dolo, dan Dolo Barat. Area ini terkenal dengan potensi pasir, kerikil, dan batu. Penataan ulang ini dimaksudkan agar menjaga keseimbangan ekologi di Sigi.

“Terlepas dari beragam potensi ini, semuanya bisa digarap optimal jika selama 3-4 tahun ke depan pemimpin punya political will mumpuni, sarana dan prasarana dari daerah penyangga menuju IKN dikelola dengan baik, serta menyiapkan sumber daya manusia yang berdaya saing dengan daerah lain,” pungkasnya.

Bagaimana perasaanmu setelah membaca artikel ini?
Suka
0
Jatuh cinta
0
Lucu
0
Sedih
0
Kaget
0
Marah
0
Mungkin tertarik
TUTURA.ID - Upaya kolaboratif Pemkab Sigi menyediakan infrastruktur jalan
Upaya kolaboratif Pemkab Sigi menyediakan infrastruktur jalan
Pemkab Sigi berusaha merealisasikan pembukaan dan perbaikan jalan. Kolaborasi dengan multipihak, termasuk merespons niat Wakil…
TUTURA.ID - Melestarikan tradisi dan budaya di Balumpewa melalui Festival Literasi
Melestarikan tradisi dan budaya di Balumpewa melalui Festival Literasi
Untuk pertama kalinya Forum TBM Kab. Sigi menggelar kegiatan Festival Literasi di Desa Balumpewa, Dolo…
TUTURA.ID - Pertempuran Balumpewa; perang gerilya lawan Belanda di rimba Vayolipe
Pertempuran Balumpewa; perang gerilya lawan Belanda di rimba Vayolipe
Salah satu perang gerilya masyarakat adat Kaili Inde dialek Sa'a melawan Belanda. Simbol keberanian pejuangnya…
TUTURA.ID - Ibu korban pembakaran minta polisi segera temukan pelaku
Ibu korban pembakaran minta polisi segera temukan pelaku
Ariani (46), angkat bicara terkait belum terungkapnya pelaku pembakaran putrinya oleh polisi. Dia pun meluruskan…
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng