Upaya Sigi menciptakan komoditas ramah lingkungan dan sosial
Penulis: Andi Baso Djaya | Publikasi: 22 Februari 2023 - 21:18
Bagikan ke:
TUTURA.ID - Upaya Sigi menciptakan komoditas ramah lingkungan dan sosial
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sigi Afit Lamakarate saat menghadiri acara bincang “Tumbuh Bersama Memperkuat Narasi Pembangunan Lestari” yang berlangsung di Aula Kantor Bupati Sigi, Kecamatan Dolo, (21/2/2023)

Hilirisasi produk berbasis alam berdasarkan potensi daerah masing-masing harus dikelola secara berkelanjutan oleh berbagai pihak. Hanya dengan cara demikian arah kebijakan investasi untuk mempercepat Indonesia menjadi negara maju bisa terwujud.

Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, yang luas wilayahnya sebagian besar masuk dalam kawasan Taman Nasional Lore Lindu bisa menangkap peluang tersebut. Ragam komoditas perkebunannya, seperti kakao, kopi, bambu, palmarosa, vanili, dan kelor jadi andalan.

“Kabupaten Sigi terbuka untuk pengembangan komoditas berbasis alam untuk meningkatkan daya ekonomi masyarakat Sigi. Namun, di sisi lain pemerintah Sigi perlu memikirkan bagaimana kelestarian lingkungan agar tetap terjaga. Maka, kami membuat Perda Sigi Hijau sebagai payung besar kami untuk menciptakan ekonomi lestari di daerah kami,” ujar Afit Lamakarate, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sigi, dalam acara bincang “Tumbuh Bersama Memperkuat Narasi Pembangunan Lestari” yang berlangsung di Aula Kantor Bupati Sigi, Kecamatan Dolo, (21/2/2023).

Visi ekonomi lestari akan menjembatani target lingkungan dan ekonomi karena menitikberatkan pada solusi bisnis lestari melalui peningkatan nilai tambah produk dan jasa lokal yang ramah lingkungan dan ramah sosial dengan gotong royong.

“Sejak diluncurkan tahun 2020, pendekatan tersebut sudah memberikan argumen baru untuk upaya konservasi dan secara konkrit menawarkan kesempatan untuk lebih dari 100 kawan muda di 9 kabupaten anggota untuk ikut bekerja dan berkarya,” pungkas Afit.

Penerapan ekonomi lestari dengan membuat sentra-sentra untuk inovasi, inkubasi, produksi, dan investasi diharapkan mempercepat Kabupaten Sigi menjadi Kabupaten Lestari. Pun untuk memastikan pengembangan produk turunan berbasis alam dapat terjaga prosesnya dari hulu sampai hilir.

Salah satu contohnya komoditas kakao yang merupakan salah satu unggulan Kabupaten Sigi. Bupati Sigi Muhammad Irwan Lapatta telah mengemukakan bahwa kakao—juga kopi—akan terus dikembangkan agar menjadi kekuatan membangun daya saing daerah dan percepatan pembangunan kesejahteraan masyarakat.

Menurut Irwan, selama ini Sigi turut mendongkrak kontribusi Sulawesi Tengah pada produksi kakao nasional. Oleh karena itu, peningkatan produksi dan produktivitas harus terus dilakukan melalui peremajaan tanaman.

Langkah-langkahnya dengan pemberian bantuan bibit tanaman unggul dan bantuan sarana produksi seperti pupuk serta alat mesin pertanian/teknologi.

Untuk komoditas kopi, Pemda Sigi sudah menggandeng mitra terkait untuk meningkatkan segi produksi dan kualitas, mulai dari sisi teknologi budidaya tanaman, panen, hingga pengolahan hasil menjadi bahan siap konsumsi.

Nedya Sinintha Maulaning, Eks Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Sigi, yang turut mengikuti proses terbentuknya sentra menuturkan pengalamannya mendampingi para petani kakao di Desa Omu, Kecamatan Gumbasa.

“Melalui Koperasi Agro Industri Omu, para petani kakao terus meningkatkan kapasitasnya untuk menerapkan praktik perkebunan yang baik, yang turut berkontribusi pada kelestarian alam. Para petani juga didampingi oleh PLUT Sigi, untuk mengembangkan produk bernilai tambah yang ramah lingkungan dan ramah sosial. Salah satunya adalah Cokelat Pak Tani yang merupakan chocolate bar pertama di Kabupaten Sigi,” tutur Nedya.

Komoditas lestari lainnya yang dikembangkan adalah bambu. Pengembangan komoditas bambu tidak hanya untuk nilai ekonomi, namun juga memiliki fungsi mitigasi bencana.

Bambu dipercaya memiliki kebaikan untuk air dan tanah, karena mampu menyimpan air tanah lebih banyak. Selain itu bambu juga berguna untuk tanah yang tidak produktif atau telah terdegradasi. Bambu cocok sebagai tanaman di daerah aliran sungai (DAS) karena karakter batangnya yang kuat dan lentur.

Selain itu, akar bambu tumbuh menyebar, menyamping, dan ke dalam sehingga dapat mencegah serta mengurangi risiko erosi dan longsor. Sungai Palu memiliki panjang 90 kilometer yang membelah kawasan Sigi dari Kulawi sampai Biromaru, dan terus bermuara di Kota Palu. Inovasi bronjong bambu menjadi pertahanan berlapis untuk daerah-daerah Sigi yang dilalui Sungai Palu.

Irwan Agustian dari Mercy Corps Indonesia memaparkan program “Mengelola Risiko melalui pengembangan Ekonomi” (MRED) yang bermitra dengan Pemkab Sigi untuk menginisiasi inovasi bronjong bambu berlapis di kawasan Dolo Selatan.

“Pengembangan bronjong bambu ini merupakan salah satu kegiatan dalam mitigasi struktural pada program MRED di Desa Sambo dan Desa Pulu, Kecamatan Dolo Selatan. Pengembangan bronjong bambu merupakan salah satu solusi dalam memitigasi lahan-lahan pertanian warga yang terdampak banjir,” paparnya.

Bronjong bambu atau disebut low cost bioengineering jadi salah satu solusi yang dikembangakan dengan melihat sisi potensi sumber daya alam lokal di Kecamatan Dolo Selatan. Ada banyak bambu yang tumbuh di daerah tersebut sehingga bisa turut menghemat pembiayaan.

Penggunaan bambu yang digunakan adalah bambu segar atau baru ditebang dengan harapan bambu-bambu tersebut tumbuh melalui ruas-ruas bambu. Bambu yang berkembang akan tumbuh menjadi rumpun-rumpun yang mampu menahan dan mengurangi aliran laju air banjir.

Bagaimana perasaanmu setelah membaca artikel ini?
Suka
0
Jatuh cinta
0
Lucu
0
Sedih
0
Kaget
0
Marah
0
Mungkin tertarik
TUTURA.ID - Mengungkap kelezatan tersembunyi di balik makanan tradisional Sigi
Mengungkap kelezatan tersembunyi di balik makanan tradisional Sigi
Buku resep kuliner lokal Sigi bukan hanya memperkenalkan rasa, tetapi juga kearifan lokal yang terkandung…
TUTURA.ID - Iin Hokey merawat dan menjaga Danau Poso lewat nilai-nilai luhur tradisi dan adat Pamona
Iin Hokey merawat dan menjaga Danau Poso lewat nilai-nilai luhur tradisi dan adat Pamona
Perempuan adat ikut memelihara dan merawat lingkungan dengan adat dan tradisi. Inilah yang dilakukan Iin…
TUTURA.ID - Bursa kandidat gubernur Sulteng: Saling ganggu basis, bagaimana dengan etika?
Bursa kandidat gubernur Sulteng: Saling ganggu basis, bagaimana dengan etika?
Hadianto Rasyid berkomentar soal akses jalan menuju Danau Lindu. Pemkab Sigi berang dan menganggap komentar…
TUTURA.ID - Lima aktivitas menarik di Danau Tambing
Lima aktivitas menarik di Danau Tambing
Danau Tambing sudah lama jadi pilihan tempat berkemah.  Tutura.Id merangkum lima aktivitas menarik selain berkemah…
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng