Hajatan PDKTxKOMFEB 2022 harus tertunda. Semula acara besutan BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Tadulako itu bakal berlangsung pada 27 November 2022 di Lapangan Telkom, Palu. Namun event yang menghadirkan band Tipe-X itu tiba-tiba mundur sehari dari jadwal jadi 28 November 2022.
Mindset Organizer, yang jadi konsultan untuk PDKTxKOMFEB 2022, terseret dan disebut-sebut dalam isu kemunduran event ini.
Sebagai pengingat, Oktober lalu, Mindset pernah bikin kontroversi di Palu saat menggelar konser Vierratale di Gelora Bumi Kaktus. Saat itu, banyak orang gagal liat konser karena kelebihan kapasitas. Meski bisa kembalikan uang tiket, Mindset dituding sengaja jual tiket melebihi kapasitas.
Salah seorang panitia kunci PDKTxKOMFEB 2022 angkat bicara kepada Tutura.Id, Sabtu malam (26/11/22). Ia bilang BEM FEB Untad sudah keluarkan uang Rp135 juta kepada Mindset. Uang hasil penjualan tiket PDKTxKOMFEB 2022 itu sedianya akan dipakai bayar panjar dan kebutuhan transportasi Tipe-X.
Problemnya, uang tersebut tak sampai ke tangan manajemen Tipe-X dan baru diketahui pada detik-detik akhir. Situasi inilah yang membuat drama pemunduran acara tak bisa dihindarkan.
“Kami (BEM FEB Untad) memang menjalin kerjasama dengan Mindset. Mereka jadi konsultan dan narahubung (dengan artis) untuk acara ini,” kata panitia kunci PDKTxKOMFEB kepada Tutura.Id. Meski demikian, perjanjian tersebut tak tersalin dalam tulisan, melainkan sekadar gentlement’s agreement alias perjanjian informal antara dua pihak.
Satu-satunya dokumen perjanjian berupa surat pernyataan dari BEM FEB Untad. Antara lain, isinya berupa kesediaan membayar uang muka Tipe-X senilai Rp37,5 juta, serta kesediaan untuk bertanggung jawab atas penyelenggaraan acara. Surat pernyataan tersebut dibuatkan drafnya oleh pihak Mindset dan diteken BEM FEB Untad.
Beda klaim Mindset dan BEM FEB Untad
Panitia kunci PDKTxKOMFEB 2022 yang kami wawancarai menyebut bahwa kerja sama berjalan lancar sampai tujuh hari menuju pelaksanaan.
Saat itu pihak Mindset menghubungi panitia dan meminta uang senilai Rp70 juta yang konon akan dipakai untuk pembelian tiket pesawat bagi Tipe-X.
Panitia menolak kasih uang, karena sudah setor Rp135 juta kepada Mindset. Nilai yang disebut terakhir itu dianggap bisa menyelesaikan kebutuhan uang muka dan transportasi.
Di sisi lain, Mindset mengaku uang tersebut sudah tidak ada, lantaran dipakai untuk bayar panjar buat acara Emotional Rock Fest--satu event lain yang tengah mereka siapkan dan bakal berlagsung pada Februari 2023.
“Dia (Mindset) yang berhubungan dengan artis, jadi dia bisa langsung melunasi artis dan keperluan lainnya. Tidak ada sama sekali pembicaraan dari awal kalau uang itu mau dipakai di kegiatannya dorang,” kata panitia kunci PDKTxKMFEB.
Panitia tetap ingin menyelamatkan event tahunan milik BEM FEB Untad tersebut. Mereka ambil inisiatif berkomunikasi dengan manajamen Tipe-X secara langsung. Dalam komunikasi inilah akhirnya disepakati acara mundur pada 28 November 2022, sebab Tipe-X sudah punya jadwal pada 27 November 2022.
Dari komunikasi antara panitia dan manajemen Tipe-X, belakangan diketahui bahwa pihak Mindset sudah pernah minta penundaan acara hingga 14 Desember 2022. Permintaan itu disampaikan kepada manajemen Tipe-X.
Konon acara harus ditunda, antara lain karena masalah perizinan pada 27 November 2022 yang belum rampung dan uang transportasi yang belum lunas.
Namun, panitia menganggap hal tersebut sekadar dalih dari pihak Mindset. Panitia mengaku sudah pegang izin acara pada 27 November 2022. Pun demikan dengan uang transportasi yang seharusnya dibayarkan pihak Mindset lewat uang Rp135 juta yang disetor panitia.
Chandra, bos besar Mindset Organizer, merespons keterangan panitia PDKTxKOMFESTFEB. Dia membenarkan bahwa sudah berkomunikasi dengan Tipe-X dan meminta pemunduran konser menjadi tanggal 14 Desember 2022. Chandra menilai bila konser dipaksakan, akan terjadi kerugian besar.
Pasalnya penjualan tiket hanya 5.000 lembar--dari target 8.000 lembar. “Konser ini masih berpeluang gagal,” kata Chandra, yang saat dihubungi Tutura.Id mengaku tengah berada di luar Kota Palu.
Ia bantah klaim nilai Rp135 juta yang dikirimkan padanya. Menurut Chandra, ia sudah rogoh kocek Rp10 juta untuk lokasi konser, dan Rp35 juta buat panjar artis.
Chandra juga siap kembalikan uang tersebut lewat mekanisme refund tiket. Sejumlah penonton memang minta uang kembali lewat pembatalan tiket; pemicunya ialah pemunduran acara yang mendadak. Selain itu, Chandra mengaku perlu membayarkan uang untuk para penyedia perkakas konser (vendor).
Setelah dikurangi refund tiket dan pembayaran vendor; barulah Chandra akan mengembalikan sisa uang. Pembayaran itu, kata Chandra, baru akan direalisasikan selepas konser.