Politik Sulawesi Tengah adalah panggungnya para lelaki. Lebih-lebih bila kita melongok pada kontes politik Pilkada Sulteng. Anda juga boleh tak sepakat dengan pernyataan itu. Namun fakta tak bisa berbohong.
Sejak Pilkada Sulteng 2006 (pilkada langsung pertama), wajah para lelaki politisi selalu mendominasi surat suara.
Dari 13 pasangan yang telah bertarung dalam empat Pilkada Sulteng (2006, 2011, 2015, dan 2020), hanya ada satu nama perempuan yang pernah ikut berkompetisi.
Satu-satunya perempuan itu ialah Luciana Baculu. Ia jadi calon wakil gubernur (cawagub) Sulteng, yang mendampingi calon gubernur (cagub), Aminuddin Ponulele pada Pilkada 2011. Luciana merupakan istri Bupati Buol (2007-2012), Amran Batalipu.
Belakangan, dominasi para lelaki ini agaknya bisa goyah dan bergeser pada Pilkada Sulteng 2024. Pasalnya, meski pesta politik lokal ini baru akan berlangsung satu setengah tahun ke depan, sejumlah nama perempuan politisi sudah mulai disebut dalam bursa Pilkada Sulteng 2024.
Tiga perempuan dengan kans terbesar
Tokoh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sulteng, Reny Lamadjido (60) barangkali jadi perempuan politisi dengan langkah politik paling maju. Wakil Wali Kota Palu itu menyita perhatian media dan warga setelah melempar pernyataan politik ihwal kesiapannya untuk “naik kelas.”
Anak mantan Gubernur Sulteng, Abdul Azis Lamadjido itu memang telah secara terbuka menyatakan kesiapan untuk menjadi cawagub pada Pilkada Sulteng 2024. Bila tiada aral, Reny berencana untuk mendampingi Anwar Hafid--bakal cagub dan ketua Partai Demokrat Sulteng.
“Kalau dari lubuk hati yang paling dalam, saya lebih memilih berpasangan dengan Pak Anwar Hafid. Saya merasa sefrekuensi, dan punya visi yang sama,” kata Dokter Reny, sapaan karibnya, kepada Tutura.Id, Selasa (23/5/2023).
Belakangan, Anwar-Reny juga makin sering tampil bersama. Pekan pertama Juni 2023, misalnya, Anwar-Reny sama-sama menghadiri Talise Expo di Gelora Bumi Kaktus, dan Torang Kana Festival di Lapangan Telkom Palu.
Persandingan Anwar-Reny sepintas ideal. Duet ini mencerminkan perkawinan wilayah Sulawesi bagian timur (Anwar), dan area Lembah Palu (Reny). Formulasi pasangan cagub-cawagub berbasis faktor geografis-kultural itu memang kerap jadi pertimbangan utama dalam tiap Pilkada Sulteng.
Tokoh lain yang juga disebut punya kans besar untuk bertarung dalam Pilkada Sulteng 2024 ialah Nilam Sari Lawira.
Perempuan berusia 54 tahun itu merupakan penyumbang suara terbanyak dalam Pileg Sulteng 2019 untuk Partai NasDem. Torehan suara Nilam menguatkan status Partai NasDem sebagai pemenang Pemilu 2019 di Sulteng, sekaligus mengantarkannya menjadi ketua DPRD Sulteng.
Ketua Partai NasDem Sulteng itu juga pernah jadi komandan tim pemenangan Rusdy Mastura-Ma'mun Amir dalam Pilkada Sulteng 2020--berbuah kemenangan. Pengalaman itu tentu bisa jadi modal bagi Nilam bila ingin berlaga dalam Pilkada Sulteng 2024.
Ihwal rekomendasi dari partai, Nilam sepertinya tak bakal menemui kesulitan; mengingat suaminya, Ahmad Ali berstatus sebagai wakil ketua umum Partai NasDem sekaligus anggota DPR RI. Posisi itu bisa ikut melancarkan lobi-lobi politik bila kelak dibutuhkan.
Nilam saat ini juga tercatat sebagai bakal calon legislatif untuk DPR RI dari daerah pemilihan Sulteng. Ia pun bisa memanfaatkan Pileg 2024 untuk mengukur torehan suara dan mendongkrak popularitasnya.
Namun, di sisi lain, Partai NasDem Sulteng masih irit bicara. “Mohon maaf, untuk konteks ini (Pilkada Sulteng 2024), kami belum bisa berkomentar,” ujar Aristan, Sekretaris Partai NasDem Sulteng, lewat aplikasi pesan kepada Tutura.Id, Selasa (6/6/2023).
View this post on Instagram
Sri Indraningsih Lalusu (58) menjadi tokoh perempuan yang juga laik diperhitungkan jelang Pilkada Sulteng 2024. Sejak Pemilu 2009, lewat daerah pemilihan Banggai Raya, politisi PDI Perjuangan itu selalu melenggang masuk kantor wakil rakyat di Sam Ratulangi.
Pada periode ketiganya (Pemilu 2019), Sri Lalusu mengantongi lebih dari 20 ribu dukungan. Torehan itu membuatnya menjadi pemilik suara terbanyak dalam komposisi anggota DPRD Sulteng periode 2019-2024. Statusnya sebagai tokoh perempuan dari kawasan timur Sulawesi bisa jadi daya tarik tersendiri.
Ketua Komisi I DPRD Sulteng itu juga pernah disebut-sebut dalam bursa Pilkada Sulteng 2020. Ia sempat dijagokan sebagai calon wakil gubernur untuk mendampingi Hidayat Lamakarate. Akan tetapi bandul koalisi partai berputar. Hidayat akhirnya didampingi oleh Bartholomeus Tandigala.
Di sisi lain, PDI Perjuangan Sulteng menyebut bahwa mereka masih berkonsentrasi pada pemenangan Pileg dan Pilpres 2024.
Muharram Nurdin, Ketua PDI Perjuangan Sulteng, menegaskan bahwa seluruh kader sedang dikonsentrasikan untuk mengincar hattrick kemenangan bagi PDI Perjuangan pada Pemilu 2024. Meski demikian, Muharram menjanjikan apresiasi bagi kader yang berhasil menjadi magnet bagi pemilih pada Pemilu 2024.
"PDI Perjuangan belum mau bicara Pilkada 2024. Kader diinstruksikan memenangkan Pileg dan Pilpres 2024. Tentu akan ada apresiasi bagi kader yang berhasil memenangkan Pemilu 2024 di Sulteng," ujar Muharram, yang menerima pertanyaan Tutura.Id di sela-sela acara Rapat Kerja Nasional PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (6/6/2023).
Nama-nama potensial lainnya
Konon nama-nama tokoh perempuan juga mulai masuk dalam berbagai survei berkenaan Pilkada Sulteng 2024--yang mulai dilakukan secara internal oleh partai politik.
Survei internal salah satu partai--dilakukan Survey Demokrasi Indonesia--bahkan memuat nama Derry Djanggola (65), mantan Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Sulteng, sebagai salah satu kandidat potensial dalam Pilkada Sulteng 2024. Pada Pileg 2024, Derry juga bakal bertanding sebagai calon anggota legislatif yang mengincar kursi DPRD Sulteng lewat daerah pemilihan Kota Palu.
Ihwal mengusung tokoh perempuan dalam Pilkada Sulteng 2024, sejauh ini Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulteng jadi yang paling tegas.
Hasil Rapat Pimpinan Wilayah PPP Sulteng, pada Oktober 2022, membulatkan dukungan kepada Fairuz Maskati untuk ikut berkompetisi dalam Pilkada 2024. Perempuan berusia 40 tahun itu merupakan ketua PPP Sulteng, dan kini tengah bertugas sebagai anggota DPRD Sulteng.
Sulteng juga masih punya sejumlah tokoh perempuan potensial. Misalnya, Sakinah Aljufri (59), politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang kini menjadi satu-satunya perempuan dalam komposisi legislator DPR RI asal Sulteng.
Satu contoh lainnya ialah Nurmawati Dewi Bantilan (51), mantan senator DPD RI dari Sulteng selama tiga periode (2004-2019). Dalam beberapa Pilkada Sulteng terdahulu, Nurmawati sebenarnya sudah masuk hitungan dalam bursa politik--meski tak sampai bertanding.
Nah, pertanyaannya: Mampukah para perempuan politisi ini meloncat lebih tinggi dari sekadar masuk bursa politik? Dengan kata lain, bisakah nama mereka tertera dalam surat suara?
Nilam Sari Lawira Reny Lamadjido Sri Lalusu Perempuan Politisi Politik Partai Politik Pillkada Sulteng Pilkada Pilkada 2024