Partai Golkar disebut masih akan konsisten mengusung kader di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 se-Sulteng, baik Pemilihan Gubernur (Pilgub), Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot), dan Pemilihan Bupati (Pilbub).
Hal itu diakui oleh Ketua Partai Golkar Sigi, Mohamad Irwan Lapatta, satu dari lima figur potensial yang berniat mengincar kursi Sulteng 1, periode 2024-2029.
“Sampai saat ini, Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar masih percayakan saya sebagai kandidat tunggal gubernur Sulteng,” ungkap Mohamad Irwan Lapatta kepada Tutura.Id, usai acara Reuni Perak Alumni SMAN 1 Palu angkatan 1999 di Tanaris Coffee, Palu, Sabtu (25/5/2024).
Informasi tersebut, kata bupati Sigi 2015-2024 itu, diperolehnya usai mendampingi Ketua Partai Golkar Sulteng, Arus Abdul Karim, dalam pertemuan dengan elite partai berlambang beringin di Jakarta beberapa hari sebelumnya.
Hanya saja ketua Kosgoro Sulteng ini tak merinci siapa saja elite Golkar yang ditemui. Irwan Lapatta pun tak mau mengikuti tren “perang foto” para kandidat gubernur Sulteng bersama petinggi parpol seperti yang ramai belakangan ini.
Menurutnya ada sejumlah alasan mengapa Partai Golkar tetap konsisten dengan kader pada Pilgub Sulteng 2024.
Pertimbangan itu sesuai capaian dua dari tiga tugas yang diberikan Partai Golkar kepada 27 calon kepala daerah di Sulteng untuk Pemilihan Umum 2024, yaitu memenangkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Partai Golkar di seluruh jenjang.
Adapun satu tugas lainnya ialah menargetkan para bakal kandidat kepala daerah untuk menjadi jawara di Pilkada serentak 27 November mendatang.
“Di Sigi, Prabowo-Gibran menang sekitar 70%. Sedangkan untuk level legislatif, Golkar berhasil menyabet masing-masing dua kursi untuk DPR RI dan DPRD Sulteng dari Dapil Sigi-Donggala, dan jadi partai pemenang pemilu di Sigi,” tutur politisi yang disapa Iwan Lapatta ini.
Pernyataan Iwan Lapatta ini cukup beralasan. Pasalnya, presiden dan wakil presiden terpilih itu meraup 116.498 suara dari total 157.661 suara sah di Sigi. Perolehan ini setara 73,89% suara. Jauh mengungguli Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar (16,39%) dan Ganjar Pranowo-Mohammad Mahfud MD (9,71%).
Pada Pemilihan Legislatif (Pileg) di Sigi, Golkar meraih 27.751 suara (DPR RI), 27.625 suara (DPRD Sulteng), dan berhasil meraih lima kursi DPRD Sigi sekaligus mempertahankan kursi ketua. Tiga capaian ini turut menambah catatan empat kemenangan Golkar secara bersamaan di Sigi pada Pemilu 2024.
“Atas perolehan ini yang kemudian dibahas dalam Rapat Pimpinan Golkar se-Sulteng, saya jadi satu-satunya yang didukung sebagai calon gubernur, sementara Kak Arus difokuskan sebagai kandidat ketua DPRD Sulteng,” terangnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Tepis spekulasi Golkar alih dukungan hingga berharap bisa berkoalisi dengan PDI Perjuangan
Perlu diketahui, sebelumnya muncul spekulasi jika Partai Golkar bakal mengusung Rusdy “Cudy” Mastura, petahana gubernur Sulteng yang juga berhasrat kembali maju.
Asumsi itu berawal ketika beredar foto Cudy mengunjungi Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, di Jakarta (16/5).
Cudy juga sempat berjumpa dengan Sugianto Kusuma alias Aguan, konglomerat dan pemilik Agung Sedayu Grup (ASG) dan Mayor Jenderal TNI Sulaiman Agusto Hambuako, perwira tinggi yang diusulkan Partai Golkar sebagai calon wakil gubernur Sulteng.
Bahkan, pekan lalu (22/5), beredar foto Cudy bersama Arus Abdul Karim dan Imelda Liliana Muhidin (Bendahara Golkar Sulteng), di salah satu restoran di Palu. Perjumpaan itu diduga masih erat kaitannya dengan Pilgub Sulteng 2024.
Kendati demikian, Iwan Lapatta menyebut perjumpaan Cudy dengan tokoh-tokoh di atas tak boleh latah dipahami sebagai bentuk sinyal dukungan.
Pasalnya, Cudy pernah menjadi bagian dari keluarga besar Golkar. Pun Golkar termasuk parpol yang mengusung Rusdy Mastura-Ma’mun Amir di Pilkada Sulteng 2020
Iwan Lapatta juga menampik sejumlah gelagat di atas seolah-olah bikin Partai Golkar melirik figur nonkader, hingga berasumsi jika dirinya legawa karena partainya beralih pilihan.
“Partai Golkar itu pemenang pemilu di DPRD Sulteng. Partai yang sangat rasional karena komitmen dan konsisten mengusung kader sendiri di samping perlu tambahan pertimbangan lain seperti elektabilitas,” imbuhnya.
Meski mengeklaim beroleh dukungan penuh dari partai, tetapi modal delapan kursi Golkar di DPRD Sulteng belum cukup untuk maju sebagai kandidat Gubernur. Perlu tambahan minimal tiga kursi lagi.
Sejauh ini popularitas dan elektabilitas Iwan Lapatta masih tertinggal jauh dibanding tiga kandidat lain, sebut misal Ahmad Ali, Anwar Hafid, bahkan Cudy.
Lihat postingan ini di Instagram
Pada hasil riset Media Survei Indonesia (MSI), popularitas Iwan Lapatta berada di posisi ketujuh dari 11 figur dalam bursa Pilkada Sulteng 2024.
Sedangkan dalam survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), elektabilitas Iwan Lapatta ada di angka 12,0%. Selisih 17,6-21,9% dari Anwar di urutan kedua. Ahmad Ali menempati urutan pertama.
Demi mengerek dukungan, Iwan Lapatta mengaku terus membangun komunikasi politik dengan sejumlah parpol yang belum menetapkan pilihannya, seperti PDI Perjuangan dan PKS.
Dalam Pemilu 2024, kedua parpol ini masing-masing beroleh tujuh dan lima kursi. Artinya, jika satu di antaranya merekomendasikan Iwan Lapatta, maka ia bisa maju di Pilgub Sulteng 2024.
Hanya saja, Iwan Lapatta beri sinyal berharap bisa berkoalisi dengan PDI Perjuangan lantaran beberapa pertimbangan, antara lain geopolitik Sulteng hingga histori politiknya selama ini. Ia juga tak menutup kemungkinan untuk terus berkomunikasi dengan elite PKS.
“Saya tetap mengedepankan representasi barat-timur Sulteng dan kebetulan PDI Perjuangan berupaya agar kadernya bisa tampil di Pilkada Sulteng 2024. Saya berharap chemistry-nya bisa dapat,” ujarnya.
Sekadar informasi, sejak Pilkada Sulteng 2006, tiga edisi sesudahnya selalu berhasil dimenangkan oleh pasangan kandidat representasi wilayah Lembah Palu-Sulteng bagian timur.
Longki Djanggola-Sudarto (Pilgub Sulteng 2011 dan 2015) dan Rusdy Mastura-Ma’mun Amir (Pilgub Sulteng 2020).
Adapun PDI Perjuangan Sulteng, dari empat figur yang mendaftar sebagai calon gubernur dan tiga sebagai calon wakil gubernur, menyatakan tegas hanya akan mengusulkan Sri Indraningsih Lalusu, politisi asal Banggai dan Bendahara PDI Perjuangan.
Ketua PDI Perjuangan Sulteng Muharram Nurdin bahkan berupaya agar PDI Perjuangan bisa berkoalisi dengan Golkar.
Selain itu, Iwan Lapatta dan PDI Perjuangan punya kedekatan politik di Sigi. Di mana pada Pilkada Sigi 2020, PDI Perjuangan ikut mengusung Iwan Lapatta dan keluar sebagai pemenang.
“Saya berkeyakinan bisa maju dan Golkar-PDI Perjuangan bisa berkoalisi. Meski banyak manuver dari dalam maupun luar, saya berharap Pilkada kali ini bisa sejuk dan damai,” pungkasnya.
mohamad irwan lapatta calon kandidat percayakan tunggal gubernur golkar pdi-p pilkada pilgub sulteng 2024