Setelah dua tahun absen lantaran pandemi COVID-19, Festival Danau Poso (FDP) akan kembali bergaung. Festival pariwisata itu akan berlangsung pada 20-22 Oktober 2022.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan Pemerintah Kabupaten Poso berkolaborasi menyiapkan FDP 2022. Tak sekadar bikin acara pariwisata dan kebudayaan, FDP diharapkan menjadi ajang promosi yang bisa menyapu stigma daerah konflik yang kerap melekat pada Poso.
Sejak 2015, Poso jadi daerah operasi militer perburuan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Kini tiada lagi anggota kelompok MIT yang berkeliaran. Situasi telah kondusif, sejumlah event akbar bisa berlangsung. Awal Agustus 2022, misalnya, legenda musik Indonesia, Iwan Fals gelar konser di bumi Sintuwu Maroso itu.
Bupati Poso, Verna Inkiriwang, dalam berbagai kesempatan juga menjelaskan perihal sektor pariwisata yang sedang menunjukkan pertumbuhan positif beriring dengan terciptanya suasana damai.
“Ada peningkatan kunjungan wisatawan. Tidak hanya lokal, bahkan mancanegara. Semisal saat perayaan kemerdekaan, terlihat banyak turis ikut serta menyaksikan,” kata Bupati Verna, dalam satu acara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, di Jakarta (5/9).
Barangkali tak berlebihan bila menyebut FDP 2022 sebagai satu puncak promosi perdamaian, pariwisata, dan kebudayaan Poso.
View this post on Instagram
Panduan ke FDP 2022
FDP 2022 diharapkan bisa mengulang masa kejayaan festival yang sudah eksis sejak 1989 tersebut. Pada tahun-tahun awal penyelenggaraannya, FDP senantiasa jadi magnet bagi wisatawan asing.
Pada tahun ini, penyelenggara mematok target 7000 kunjungan wisatawan selama festival. Adapun gelaran festival akan dipusatkan di Tentena, Pamona Pusalemba, Poso.
Untuk menuju ke sana, pengunjung dari luar Pulau Sulawesi punya dua opsi jalur: via Makassar, Sulsel atau lewat Palu, Sulteng.
Bila dari Makassar, calon pengunjung bisa langsung terbang menuju Poso. Perjalanan pesawat Makassar-Poso bisa ditempuh dalam 1 jam 15 menit. Selanjutnya dilanjutkan perjalanan darat sekitar 3 jam, dari bandara Kasiguncu ke lokasi festival.
Opsi lain ialah menempuh rute lewat Palu. Calon pengunjung bisa mendarat di bandara Mutiara Sis-Aljufri, Palu. Perjalanan bisa dilanjutkan dengan jalur darat dari Palu ke Tentena, taksiran waktunya sekitar 6-7 jam.
Di sekitar lokasi festival, ada banyak penginapan, homestay, cottages, dan resort. Kisarannya harganya bervariasi, merentang antara Rp100-600 ribu per malam.
Para penampil dan tujuan wisata
Seperti juga FDP terdahulu, festival kali ini akan melibatkan 12 kabupaten dan satu kota di Sulawesi Tengah. Pertunjukan kebudayaan tentulah jadi sajian utama festival.
Tari dero massal, mungkin akan jadi highlight yang berpotensi "pecah". Adapun tari dero merupakan tari khas Pamona (etnik asli Poso), dilakukan sambil bergandeng tangan, dan menjadi satu bentuk syukur pada Sang Maha Kuasa.
Peristiwa Mosango, agaknya bisa jadi sesuatu yang memikat pengunjung. Itu merupakan aktivitas menangkap ikan nan khas dari warga di sekitar Danau Poso.
Igor Saykoji, penyanyi dan rapper berdarah Poso, akan jadi salah satu penampil utama pada FDP 2022. Saykoji bakal menggandeng Ana Timur--Etgar Kalengke dan Dian Sorowea. Kolaborasi mereka yang paling sering disebut ialah tembang “Kita Semua Basudara” yang memasukkan irama dan bahasa daerah Poso.
FDP 2022 juga akan jadi panggung bagi musisi lokal Suteng. Kami mencatat ada lima nama lokal yang laik ditunggu: Culture Project (Palu), Veky & Friends (Palu), The Mangge (Palu), Komunitas Polelea Sigi (Sigi), dan Guritan Kabudul (Poso).
Selain sajian para penampil dalam festival, pengunjung bisa pula melancong dan menikmati panorama alam.
Danau Poso tentu saja jadi pilihan paling utama. Pengunjung bisa pakai perahu untuk menyusurinya, dan menyinggahi beberapa titik penting di sekitarnya, seperti Gua Pamona, dan Watu Dilana.
Pilihan lokasi wisata lain yang bisa disingahi: Padang Marari, Hutan Pinus Panorama, Air Terjun Saloupa, dan Pantai Siuri.
Wisata sejarah bisa jadi pilihan alternatif. Poso memang sedang memperkenalkan branding barunya sebagai “Negeri 1000 megalit”.
Kabupaten berluas lebih dari 7.122 km² itu memang punya kekayaan berupa 1.450 objek megalit. Banyak di antaranya diduga berusia 1.500 tahun sebelum masehi—lebih tua dari Candi Borobudur dan piramida Mesir.
festival danau poso festival danau poso 2022 pariwisata kebudayaan budaya seni budaya poso