Pembentukan Sekber Koalisi Indonesia Raya di Sulteng masih menunggu instruksi
Penulis: Robert Dwiantoro | Publikasi: 11 Februari 2023 - 20:17
Bagikan ke:
TUTURA.ID - Pembentukan Sekber Koalisi Indonesia Raya di Sulteng masih menunggu instruksi
Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, dan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, saat meresmikan sekretariat bersama Gerindra dan PKB di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (23/1/2023). | Foto: Instagram/DPP_PKB.

Dua pekan lalu, 23 Januari 2023, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membentuk sekretariat bersama (sekber). Peresmian sekber yang berkedudukan di Menteng, Jakarta itu dipimpin langsung oleh Ketua Umum Partai, Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar.

Peresmian sekber tersebut merupakan kelanjutan dari deklarasi koalisi Partai Gerindra dan PKB yang berlangsung pada 13 Agutustus 2022 di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Kelompok ini dikenal dengan nama Koalisi Indonesia Raya. 

Adapun Prabowo dan Muhaimin sering disebut sebagai kandidat calon presiden serta wakil presiden. Meski begitu, Gerindra masih buka kesempatan bagi kandidat wakil presiden lainnya. Pun kedua partai bersepakat untuk melebarkan komunikasi politik dengan partai lainnya.

Keberadaan sekber tersebut diharapkan bisa menyinergikan kerja-kerja koalisi hingga ke tingkat provinsi maupun kabupaten atau kota. “Dalam waktu dekat, kami akan segera membentuk sekber Gerindra-PKB di tingkat provinsi hingga kabupaten dan kota,” kata Sekretaris Jenderal DPP Gerindra, Ahmad Muzani, dikutip Tempo.co (4/2/2023).

Menurut Muzani, kedua partai memang sengaja menggeber mesin koalisi lebih cepat lantaran punya banyak kesamaan cara pandang, serta memiliki basis dukungan yang mirip. Sekber ini diharapkan bisa jadi alat pemenangan untuk Koalisi Indonesia Raya menyongsong Pileg dan Pilpres 2024. 

Meski sudah ada sinyalemen pembangunan sekber dari pusat, Partai Gerindra Sulawesi Tengah mengaku masih menunggu perintah resmi untuk bergerak.  

“Kalau sekarang kami (Gerindra Sulteng), belum menerima surat resmi terkait pembentukan sekber di daerah. Pada prinsipnya, Gerindra Sulteng selalu siap dengan arahan pusat,” kata Stivan Helmy Sandagang, Wakil Ketua I Partai Gerindra Sulteng, Rabu (8/3/2023).

Pernyataan serupa juga disampaikan Naharuddin, Sekretaris PKB Sulteng. Ia mengaku partainya belum membahas soal rencana pembentukan sekber di Sulteng. Pun demikian, tiada perbahasan serius soal konsolidasi level lokal dengan Partai Gerindra. 

“Sejauh ini belum ada komunikasi yang dibangun, terkait sekber. Kami juga belum menunjuk secara resmi pengurus yang akan mewakili partai untuk membangun konsolidasi,” kata Naharuddin, saat dihubungi Tutura.Id, Rabu (8/3/2023).

Walau belum ada gelagat pembentukan koalisi di Sulteng, baik Gerindra dan PKB mengakui bahwa keduanya sudah terbiasa bekerja bersama.

“Gerindra dan PKB di Sulteng sebenarnya tidak asing. Karena pernah berkoalisi dan mengusung calon yang sama ketika Pilgub Sulteng, bahkan bekerjasama di era kepemimpinan kader dan tokoh Gerindra yang jadi gubernur,” kata Naharuddin.

Pernyataan yang dimaksud yakni pada ajang Pilgub 2015. Kala itu, empat partai politik, Gerindra, PAN, PKB dan PBB mengusung Longki Djanggola dan Sudarto (almarhum), yang kemudian terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur Sulteng 2016–2021. 

Lobi-lobi koalisi

Selain Koalisi Indonesia Raya, ada pula Koalisi Perubahan. Aliansi politik yang disebut terakhir itu melibatkan Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Sejauh ini, Koalisi Perubahan belum dideklarasikan secara resmi. Namun kedekatan di antara ketiga partai ini sudah terjalin sejak pertengahan tahun lalu. Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan disebut-sebut sebagai bakal capres dari koalisi ini. Nama calon wakil presiden konon jadi penghambat dalam pencarian kata sepakat di antara ketiga partai.

Usai sekber Partai Gerindra dan PKB diresmikan, Ahmad Ali, Wakil Ketua Umum Partai NasDem, juga sempat mengunjungi kantor bersama yang terletak di Jalan Ki Mangun Sarkoro, Menteng, Jakarta Pusat itu.

Ali bilang bahwa kunjungan tersebut sekadar silaturahmi politik. “Kunjungan hari ini tak mengurangi apapun, kami (NasDem) tetap bersama Demokrat dan PKS.” ujarnya kepada wartawan, (26/1/2023).

Politisi kawakan asal Sulteng itu juga menyampaikan bahwa partainya juga berkeinginan untuk punya sekber dengan rekan-rekan Koalisi Perubahan. 

Adapun Partai NasDem Sulteng irit bicara tentang dinamika politik di level pusat. “Hal ini menjadi wilayah kewenangan DPP, biarlah itu menjadi urusan DPP,” ujar Aristan, Sekretaris DPW NasDem Sulteng, lewat pesan Whatsapp kepada Tutura.Id, (8/3/2023).

Aristan bilang sejauh ini pihaknya fokus untuk merealisasikan agenda partai serta mengawal kinerja kader partainya yang menjabat sebagai anggota DPRD maupun kepala daerah.

Pun belum ada kabar soal silaturahmi Partai NasDem dengan Gerindra plus PKB di Sulteng, seperti yang terjadi di pusat. Sebaliknya, kabar terhangat justru menunjukkan gelagat berbeda. Pasalnya, tokoh Partai NasDem yang juga gubenur Sulteng, Rusdy Mastura santer dikabarkan berpindah haluan ke Partai Gerindra

Bagaimana perasaanmu setelah membaca artikel ini?
Suka
0
Jatuh cinta
0
Lucu
0
Sedih
0
Kaget
0
Marah
0
Mungkin tertarik
TUTURA.ID - Memahami konsep ekonomi hijau dan biru dalam program kandidat Pilpres 2024
Memahami konsep ekonomi hijau dan biru dalam program kandidat Pilpres 2024
Pembangunan berkelanjutan tak hanya mensyaratkan laju pertumbuhan ekonomi, tapi juga kelestarian lingkungan demi memelankan dampak…
TUTURA.ID - Budaya permisi ala Sulteng hadir di Pekan Kebudayaan Nasional 2023
Budaya permisi ala Sulteng hadir di Pekan Kebudayaan Nasional 2023
Tabe menjadi konten utama yang disodorkan Sulteng dalam Pekan Kebudayaan Nasional. Pengunjung tidak hanya dikenalkan…
TUTURA.ID - Hadiah remisi kemerdekaan untuk para narapidana di Sulteng
Hadiah remisi kemerdekaan untuk para narapidana di Sulteng
Sebanyak 2.583 narapidana di Sulteng menerima remisi saat Hari Kemerdekaan RI. Terbanyak di Lapas Kelas…
TUTURA.ID - Menyoroti kurangnya isu pro lingkungan oleh media-media di Sulteng
Menyoroti kurangnya isu pro lingkungan oleh media-media di Sulteng
Para jurnalis diharapkan berupaya lebih mendalam untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang isu-isu lingkungan.
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng