Dalam ajaran Islam, Ramadan memiliki makna yang sangat penting dan penuhi berkah. Umat Muslim pun dianjurkan untuk meningkatkan ibadah dan melakukan amalan kebajikan.
Sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim, tentu ada beragam tradisi menyambut datangnya awal bulan Ramadhan di berbagai daerah di Indonesia. Uniknya, setiap daerah memiliki tradisi khasnya masing-masing. Termasuk Palu.
Tradisi tersebut sesuai dengan kebiasaan turun temurun dari daerahnya yang tetap dilestarikan hingga saat ini.
Mulai dari tradisi memakan hidangan khusus, hingga berziarah dengan mengirimkan doa untuk orang tua, sanak saudara dan leluhur yang sudah meninggal. Bahkan sekadar bertamasya juga dilakukan jelang Ramadan.
Umat muslim memang diperintahkan untuk menyambut Ramadan dengan berbahagia. Dengan mengikuti berbagai tradisi itu, bisa membuat lebih merasakan situasi yang khusus dan istimewa. Berikut Tutura.Id merangkum ragam tradisi warga Kota Palu dalam menyabut bulan suci Ramadan 1444 Hijriah.
Ziarah Kubur
Salah satu tradisi yang kerap dilakukan umat muslim jelang bulan suci Ramadan, yakni ziarah kubur. Selain mendoakan keluarga mereka yang telah meninggal dunia, tradisi ini juga dimanfaatkan untuk merawat dan membersihkan makam keluarga agar tetap terawat dan terjaga kebersihannya.
Menjelang Ramadan tahun ini, beberapa tempat pemakaman umum di Kota Palu dan sekitarnya ramai warga yang melaksanakan tradisi ini. Biasanya peziarah beserta keluarganya melaksanakan hal ini menjelang Ramadhan ini rutin setiap tahun.
Banyaknya warga yang datang untuk berziarah, membuat kunjungan ke tempat pemakaman meningkat. Bahkan muncul penjual bunga dan air di area pemakan. Jika pada hari biasanya tempat pemakaman umum tampak sepi dari peziarah, namun menyambut Ramadan justru menjadi ramai. Diperkirakan saat Idul Fitri nanti, pemakanan akan kembali ramai dengan peziarah.
Pawai Obor
Pawai obor merupakan tradisi yang kerap dilakukan oleh masyarakat Palu. Biasanya, tradisi ini dilakukan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan dan Idul Fitri. Pawai obor sendiri merupakan acara yang sangat dinanti-nanti oleh warga, terutama oleh anak-anak dan remaja.
Tak ada catatan pasti mengenai kapan mulainya tradisi ini di Lembah Palu. Saat pandemi Covid-19 melanda, tradisi ini sempat terhenti dan akhirnya kembali dilaksanakan pada Ramadan dua tahun lalu, meski dibawah bayang-bayang pandemi yang belum pasti melandai.
Di pelbagai kelurahan di Palu, ratusan warga antusias mengikuti kegiatan yang menyemarakan bulan suci tersebut. Pawai dilakukan dengan berbondong-bondong berjalan kaki mengikuti arak-arakan dengan menggam obor di tangan.
Sebab, pawai obor sendiri memiliki berbagai makna dan tujuan. Secara umum, pawai obor dianggap sebagai simbol cahaya dan kebersamaan. Cahaya dari obor yang dinyalakan melambangkan kebaikan dan kecerahan, sementara kebersamaan di dalam pawai menggambarkan rasa persatuan dan kekeluargaan yang kuat.
Balabe
Baca doa atau balabe, yaitu kegiatan membaca doa keselamatan untuk keluarga dan mengirimkan doa-doa untuk keluarga yang telah meninggal dunia. Biasanya sebelum kegiatan tersebut dilakukan hal pertama yang dilakukan adalah menyiapkan hidangan makanan dengan berbagai lauk pauk.
Proses membaca doa akan dipercayakan pada imam masjid atau orang yang dianggap ahli agama. Imam akan membacakan doa di hadapan makanan-makanan yang telah disiapkan. Setelah proses pembacaan doa selesai barulah proses santap bersama dilakukan beramai-ramai bersama kerabat dan tetangga. Biasanya, makanan yang dihidangkan dalam prosesi ini tidak diperbolehkan dimakan sebelum proses baca doa selesai.
Balabe tidak hanya dilakukan sebelum menyambut Ramadan, tetapi juga sehari sebelum hari raya Idul Fitri. Selian di dua hari penting itu, balabe dilakukan pada beberapa momen yang dianggap sakral dalam kehidupan keluarga. Seperti jika ada yang baru melangsungkan pernikahan, sunatan, akikahan dan syukuran untuk rumah baru.
Berwisata
Menjelang bulan suci Ramadan, warga akan beramai mengunjungi tempat-tempat wisata untuk menghabiskan waktu liburan sebelum menjalani puasa. Beberapa destinasi wisata yang ada di Palu maupun Donggala pun sudah ramai dikunjungi masyarakat untuk berlibur maupun sekedar tamasya jelang Ramadhan. Terlebih pada pekan ini merupakan minggu terakhir sebelum memasuki bulan suci.
Salah satunya di pantai Boneoge, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala. Destinasi ini kerap ramai pada akhir pekan. Melainsir ANTARA, salah satu pantai yang terknela dengan pemandangan matahari terbenam tersebut ramai kunjungan pada akhir pekan jelang Ramadan.
Ramadan tradisi Ramadan muslim Kota Palu Palu ziarah ziarah kubur balabe wisata obor pawai obor Tutur Ramadan 1444 H