
Pelbagai pasar tradisional di Kota Palu, Sulawesi Tengah, akan segera didandani. Pada 2024, proses revitalisasi sejumlah pasar ditargetkan akan selesai, dan bakal tersegmentasi berbasis tema-tema khusus. Pasar tematik, begitu istilah yang kerap dipakai.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Palu, Zulkifli membenarkan kabar tersebut. “Disperindag akan segera melakukan segmentasi pasar tematik di sejumlah pasar yang ada di Kota Palu,” kata Zulkifli, dilansir KailiPost, Kamis (6/7/2023).
Pasar berbasis segmentasi khusus ini merupakan salah satu (dari 53) program kerja yang dijanjikan oleh Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid semasa kampanye Pemilihan Kepala Daerah 2020.
Beberapa bulan terakhir, janji tersebut coba direalisasikan. Perbaikan atas sejumlah pasar pun dilakukan. Paling anyar ialah Pasar Talise, yang hampir rampung diperbaiki, dan bakal diberi tema pasar hobi--burung, unggas, dan ikan hias.
Pada Juni 2023, Pemkot Palu juga telah mencanangkan Pasar Tavanjuka sebagai pasar buah-buahan. Sebelumnya sudah ada proses revitalisasi atas Pasar Bambaru. Namanya kini menjadi Pasar Modern Bambaru sejak diresmikan pada 27 Januari 2023.
Meski demikian, tak semua rencana berjalan mulus. Pasar Talise hingga saat ini masih sepi pengunjung. "Sekarang ini dapat Rp100 ribu per hari, alhamdulillah. Kadang ibu yang di sebelah ini jual ikan hanya dapat Rp20 ribu dari pagi," keluh Aisyah, seorang pedagang di Pasar Talise, Kamis (22/6/2023).
Hal serupa terjadi pula di Pasar Modern Bambaru. Sejak diresmikan, geliat ekonominya masih lesu. Pemkot Palu pun sudah berusaha menyemarakkan pasar yang proyek renovasinya makan biaya Rp12,9 miliar itu.
Pada 15 April 2023, perwakilan Pemkot Palu turut meresmikan wahana permainan anak-anak, Bambaru Market Playground (BBM Playground). Kepala Seksi Pengelolaan dan Pembinaan Pasar, Disperindag Kota Palu, Ahmad Rifai mengeklaim bahwa kehadiran wahana yang menempati Lantai II Pasar Modern Bambaru itu telah meningkatkan jumlah pengunjung.
"Kalau pengunjung yang di Lantai II itu cukup meningkat," ujar Ahmad Rifai, saat ditemui di kantornya, Rabu (6/7/2023). Namun, ia tak berani memastikan lonjakan pengunjung terjadi di Lantai I Pasar Modern Bambaru.

Tutura.Id mengecek langsung situasi di Pasar Modern Bambaru. Rabu siang (6/7/2023), kondisi di Lantai II tampak lenggang. Hanya terlihat dua karyawan yang mondar-mandir. Pun cuman ada tiga anak kecil--didampingi orang tua--yang sedang bermain di area bak pasir.
Seorang karyawan mengatakan bahwa wahana permainan itu baru akan ramai selepas magrib. Itu pun masih dalam level "biasa saja." Konon keramaian baru akan meningkat saat akhir pekan atau tanggal merah.
Di sisi lain, meski bisa menambah jumlah pengunjung, kehadiran wahana permainan itu belum mampu mendongkrak penjualan di Lantai I. Sebagai catatan, Lantai I merupakan titik utama Pasar Modern Bambaru, dan diisi oleh stan pedagang pakaian, gorden, serta perhiasan.
Pemilik Toko Nani Sembilan Jaya yang terletak di Lantai I mengakui hal tersebut. “Pengunjung memang lebih banyak (karena wahana bermain). Tapi sama saja (bagi pedagang). Kadang ada pembeli, kadang tidak ada,” katanya.
Riset pasar tematik memantik tanya
Pemkot Palu sebenarnya telah melakukan riset sebelum mengeksekusi pelbagai gagasan ihwal pasar tematik.
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kota Palu pada 2021 telah merilis laporan bertajuk “Kajian Studi Kelayakan Pasar Tematik pada 10 Pasar Tradisional di Kota Palu Tahun 2021” (lihat fail pdf di sini). Dokumen tersebut telah memuat rekomendasi tematik untuk 10 pasar tradisional di Kota Palu.
Namun terlihat pula ada perbedaan tematik rekomendasi Balitbangda dengan eksekusi di lapangan.
Pasar Modern Bambaru yang semula dibayangkan sebagai pasar emas dan perhiasan; malah ditambahkan pula dengan arena permainan anak. Pasar Tavanjuka yang konon akan jadi pusat kerajinan dan oleh-oleh; kini dicanangkan sebagai pasar buah.
Apa yang disebut sebagai “kajian studi” itu patut dipertanyakan. Studi tersebut memang melakukan survei dengan para pembeli dan pedagang demi mendapatkan ilustrasi atas keinginan mereka. Namun sampel respondennya sangat kecil.
Untuk menentukan tema Pasar Talise, responden pembeli yang terlibat hanya 10 orang. Di Pasar Petobo, jumlah responden pembeli sedikit lebih baik yakni 29 orang.
Pada beberapa pasar lainnya, jumlah responden bahkan tidak dijelaskan. Hasil pengolahan kuisioner disajikan dengan macam-macam persentase, tanpa membeberkan jumlah responden.

Butuh studi komprehensif
Guna mendapatkan gambaran dan komentar atas plan pasar tematik di Kota Palu, pada Selasa (27/6/2023), Tutura.Id berbincang dengan Rachmad Saleh, pengajar di Jurusan Teknik Arsitektur, Universitas Tadulako.
Pemilik gelar magister dari Institut Teknologi Bandung itu menyarankan agar Pemkot Palu menggelar riset komprehensif sebelum melakukan revitalisasi, dan menyusun ide-ide soal pasar berbasis segmentasi atau tematik.
Rachmad menyebut bahwa revitalisasi pasar tidak boleh sekadar menyelesaikan perkara kekumuhan, sampah, atau bangunan yang tak layak.
“Harus dilakukan studi terlebih dahulu. Jadi tidak hanya karena di pasar itu kumuh, lalu muncul ide: Kita bikin ini yuk,” kata Rachmad, yang ditemui Tutura.Id di Ruang Dualapan, bilangan Ki Hadjar Dewantoro.
Rachmad menjelaskan bahwa riset nan komprehensif juga akan menjawab beberapa pertanyaan kunci yang tak melulu perkara bangunan. “Misalnya: Apakah akses orang (menuju) ke situ baik? Atau tema jualannya yang pas itu apa?” ujarnya.
Studi nan komprehensif juga harus memerhatikan lingkungan sekitar, serta memahami perilaku masyarakat sekitar dalam berpasar.
“Sehingga tidak membuat masyarakat menjadi asing dengan suasana pasar,” kata Rachmad. “Kalau masyarakat merasa asing, misalnya, bangunan pasar dibuat semakin bagus, tapi misalnya orang-orang lebih suka belanja di pinggir jalan sambil lewat, dibandingkan masuk ke dalam.”
Tanpa studi yang komprehensif, Rachmad khawatir situasi yang sama terus berulang. “Kita hanya menciptakan proyek-proyek baru (revitalisasi pasar) tetapi tidak menyelesaikan persoalan yang sebenarnya,” katanya.
Muammar Fikrie turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
pasar pasar tradisonal pasar modern bambaru pasar talise pasar tavanjuka Disperindag Kota Palu Pemerintah Kota Palu Kota Palu ekonomi Rachmad Saleh


