Si hitam dengan beragam manfaat untuk kesehatan
Penulis: Denthamira Rahmandha Kusuma | Publikasi: 6 April 2023 - 11:14
Bagikan ke:
TUTURA.ID - Si hitam dengan beragam manfaat untuk kesehatan
Ahli gizi menganjurkan kita mengisi piring dengan aneka makanan berwarna-warni alias rainbow food (Foto: Shutterstock)

Pelangi-pelangi alangkah indahmu

Merah, kuning, hijau di langit yang biru

Pelukismu agung, siapa gerangan

Pelang-pelangi ciptaan Tuhan…

Sepenggal lirik lagu ciptaan A.T Mahmud tentang betapa indahnya pelangi yang terdiri dari beragam warna.

Dalam hal makanan, warna-warni bukan hanya sekadar estetika yang bisa lebih menarik perhatian untuk mencicipinya, tapi juga menunjukkan banyaknya kandungan nutrisi yang bisa kita dapatkan. Istilahnya rainbow food.

Para ahli gizi sejak lama telah menyarankan untuk mengonsumsi makanan dengan beragam warna. “Let’s paint your plate with colour” atau “makanlah sepiring hidangan yang berwarna-warni”.

Aneka warna yang menyelimuti buah-buahan dan sayuran disebabkan oleh kandungan pigmen warna yang terkandung di dalamnya.

Klorofil alias zat hijau daun jadi penyebab mengapa buah dan sayuran berwarna hijau.

Senyawa protein ini dibutuhkan tubuh untuk memperbaiki sel-sel yang rusak, memerangi infeksi, meningkatkan sistem pencernaan, dan melancarkan peredaran darah.

Tomat, pepaya, atau semangka yang berwarna merah disebabkan oleh likopen—zat yang ikut memengaruhi pigmentasi warna kuning dan oranye.

Sejumlah hasil penelitian mengungkap likopen bisa menghambat pertumbuhan sel kanker prostat dan kanker payudara.

Buah dan sayur berwarna ungu banyak mengandung antosianin yang punya fungsi mencegah kerusakan pembuluh darah. Pun mengandung Vitamin A dan tinggi kalsium.

Sementara pigmentasi kuning dan oranye yang terkandung dalam buah-buahan dan sayuran asalnya dari kandungan beta dan alfa karoten. Zat ini berfungsi menghambat proses penuaan sel tubuh.

Warna lain dalam makanan yang tak kalah banyak manfaatnya untuk kesehatan adalah hitam.

Tutura.Id coba menyajikan beberapa makanan berwarna hitam yang kaya nutrisi. Mungkin bisa jadi pilihan untuk hidangan berbuka puasa dan santap sahur.

Beras hitam biasanya jadi pilihan orang yang ingin diet dan mengendalikan gula darah (Foto: Shutterstock)

Beras Hitam

Sempat dijuluki “forbidden rice” alias beras terlarang pada zaman Tiongkok kuno musabab hanya kalangan bangsawan yang boleh mengonsumsinya.

Beras hitam (Oryza sativa L. indica) memiliki kandungan serat dan protein yang lebih unggul ketimbang varietas beras lainnya.

Selain itu, beras hitam juga memiliki kandungan kalori yang lebih rendah dari beras biasa. Sementara kandungan zat besinya yang cukup tinggi.

Teksturnya yang lengket dan rasa gurihnya membuat beras ini cocok diolah menjadi bubur atau bahan baku kue tradisional.

Mereka yang ingin melakukan diet dan mengendalikan diabetes juga menjadikan beras hitam sebagai pilihan makanan.

Pasalnya beras hitam memiliki Indeks Glikemik (IG) lebih rendah, sekitar 42,3±9,0, sehingga memperlama rasa kenyang.

Bandingkan dengan indeks glikemik beras putih yang mencapai 82,3±3,1.

IG adalah indikator cepat atau lambatnya unsur karbohidrat dalam bahan pangan meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh.

Tekstur cincau yang seperti agar-agar dimanfaatkan dalam berbagai campuran minuman es (Foto: Shutterstock)

Cincau Hitam

Menilik sejarah, cincau hitam yang terbuat dari daun mesona atau janggelan diyakini berasal dari negeri Tiongkok.

Orang-orang asal negeri tirai bambu yang datang ke nusantara menyebutnya ''sienchau'', ''xiancau'', atau “chhin-chhau”. Lidah kita lantas menyerapnya jadi cincau.

Tekstur kenyal seperti agar-agar, juga bisa diolah menjadi aneka campuran dalam minuman es, menjadikannya pelepas dahaga yang laris dikonsumsi untuk buka puasa.

Selain menyegarkan, cincau mengandung energi, karbohidrat, mineral, protein, dan vitamin.

Manfaatnya untuk kesehatan juga berderet, antara lain menjaga kesehatan pencernaan, bisa mengikat kadar gula dan lemak/kolesterol, dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Senyawa flavonoid yang dalam teh hitam bermanfaat bagi kesehatan jantung (Foto: Shutterstock)

Teh Hitam

Proses masuknya teh hitam ke nusantara juga berkat jasa orang-orang Tiongkok.

Di negeri asalnya, teh hitam sebagai minuman baru disuguhkan pada abad ke-17 di provinsi Fujian.

Beriring waktu, permintaan terhadap jenis teh ini akhirnya melintasi batas-batas teritorial.

Kerajaan Inggris, juga penduduknya, termasuk yang keranjingan menyesap teh hitam. Mendiang Ratu Elizabeth II termasuk penikmat berat jenis teh ini.

Aroma teh hitam menguar lebih kuat karena mengalami proses oksidasi lebih lama dibandingkan teh hijau. Sementara rasanya cenderung asam atau pahit dibandingkan jenis teh lain.

Berkat kandungan antioksidannya, minuman herbal ini bisa menangkal radikal bebas pada tubuh.

Senyawa antioksidan jenis flavonoid yang ada dalam teh hitam juga bermanfaat bagi kesehatan jantung.

Kedelai hitam alias malika jadi salah satu varietas unggulan nasional (Foto: Shutterstock)

Kedelai Hitam

Berbeda dengan jenis kedelai kuning yang banyak dimanfaatkan untuk membuat tempe, tahu, atau susu, kedelai hitam biasanya paling sering untuk bahan baku kecap.

Ihwal perkenalan penduduk nusantara dengan kedelai ini banyak yang menduga sekitar tahun 1750. Jawa dan Bali jadi sentra penanaman kala itu, lalu menjalar ke berbagai wilayah lain.

Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 78/Kpts/120/20/2007 telah menetapkan kedelai ini sebagai varietas unggulan nasional. Malika yang berarti istana menjadi julukan untuk kedelai hitam.

Beberapa manfaat kedelai hitam untuk kesehatan, antara lain menurunkan risiko stroke, menghambat perkembangan tumor pada usus, menstabilkan kadar gula dalam darah, dan memelihara kesehatan tulang.

Kafein dalam kopi memberikan efek suasana hati tenang. Ampuh menghalau galau (Foto: Shutterstock)

Biji Kopi

Kebanyakan orang memanfaatkan kopi semata untuk obat penghalau kantuk. Tak heran jika cerek berisi kopi panas kerap hadir di tengah orang-orang yang ingin melakukan ronda malam dan nobar bola saat dinihari.

Padahal kopi, jika dikonsumsi dalam takaran wajar alias tidak berlebihan, punya segudang manfaat lain.

Salah satu manfaat meneguk kopi bisa membantu mengurangi perasaan galau.

Pasalnya biji kopi mengandung kafein yang bisa mengubah suasana hati jadi lebih tenang. Kandungan yang sama ini juga membantu konsentrasi dan meningkatkan kewaspadaan.

Manfaat lain kopi adalah mampu meningkatkan produksi hormon serotonin dan dopamine yang berperan sebagai pemicu kebahagiaan.

Bagaimana perasaanmu setelah membaca artikel ini?
Suka
5
Jatuh cinta
0
Lucu
0
Sedih
1
Kaget
0
Marah
0
Mungkin tertarik
TUTURA.ID - Prevalensi depresi di Sulteng melampaui rerata Nasional
Prevalensi depresi di Sulteng melampaui rerata Nasional
Generasi muda kisaran umur 15-24 tahun paling berisiko mengalami depresi. Sementara upaya pengobatannya masih rendah…
TUTURA.ID - Dekatkan pelayanan, BPJS Kota Palu keliling ke kelurahan
Dekatkan pelayanan, BPJS Kota Palu keliling ke kelurahan
BPJS Kota Palu jemput bola dalam upaya mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Dengan BPJS Keliling, mereka…
TUTURA.ID - Jangan usil tanya pasutri baru kapan punya anak
Jangan usil tanya pasutri baru kapan punya anak
Banyak orang enteng saja melayangkan pertanyaan kepada pasutri muda kapan punya anak. Tanpa sadar pertanyaan…
TUTURA.ID - Kopi Anak Deker, penjual starling ala Kota Palu
Kopi Anak Deker, penjual starling ala Kota Palu
Reza dan Rezi merintis usaha berjualan kopi keliling bernama Kopdek27. Nama tersebut terinspirasi dari kebiasaan…
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng