Tardigrada; balutan musik Kaili dan nuansa elektronik menuju iKonseria
Penulis: Anggra Yusuf | Publikasi: 10 Maret 2023 - 18:04
Bagikan ke:
TUTURA.ID - Tardigrada; balutan musik Kaili dan nuansa elektronik menuju iKonseria
Tardigrada akan tampil di Prambanan Jazz Café, Sleman, Yogyakarta pada 16 Maret 2023.(Foto: dokumentasi pribadi)

Skena musik Kota Palu bsia jadi bahan obrolan panjang dan mungkin tak ada habisnya. Kian tumbuh cepat dan bisa melahirkan musisi pendatang baru. Selain itu, jika kita tengok urusan karya musik, beberapa grup musik di Palu sedang giat menggarap materi album maupun single.

Olehnya, kebutuhan musisi untuk tampil juga berbanding lurus. Ya tentu saja fungsinya sebagai penyalur karya musik yang mereka ciptakan, bertemu dengan sesama penikmat dan pegiat musik, dan berjejaring. Apalagi, bila kesempatan untuk tampil itu berlangsung di sebuah event atau festival luar daerah asal dan bertaraf internasional.

Seperti halnya yang dialami Tardigrada. Salah satu dari sekian banyak keragaman talenta musik Palu. Mereka terpilih untuk tampil di event iKonseria 2023, setelah berhasil menyisihkan kompetitor sesama musisi seleksi pada event Baku Nada 2023. Mereka mengisi posisi ketiga.

Unit musik, yang namanya diambil dari hewan inverterbrata berukuran mikrokopis tapi mampu bertahan di cuaca ekstrem ini dihuni oleh Zulfikar (gitar, vokal dan mbasi-mbasi), Moh. Ikbal (gitar dan vokal), Renaldy Lomo (MPC dan vokal), Adinda Delima (vokal), Andrew Oktavianus (perkusi dan vokal), Moh. Ikro Fajar (bass dan vokal).

Grup ini tercetus pada akhir 2020. Unit ini mengusung sentuhan etnis lokal Palu secara langsung ke dalam musik yang mereka mainkan.

“Tardigrada mengusung nuansa musik khas suku Kaili. Karena musik-musik khas daerah kita itu juga perlu dilestarikan. Tapi, coba kita masukkan juga sedikit musik elektonik”, ujar Moh. Zulfikar, salah satu personil Tardigarda, saat dihubungi Tutura.Id.

Ramuan musik

Tardigrada mengusung nuansa pop yang dipadukan dengan ramuan musik elektronik. Mereka menyodorkan bunyi-bunyian dengan spirit tradisi etnis yang berpadu dengan cita rasa musik populer.

Ambil contoh, melalui lagu Harmoni Nusantara—lagu yang mereka sertakan saat seleksi iKonseria 2023-- seperti tergambar titik temu antara musik tradisi dan nuansa musik modern. Pada bagian alat musik, mereka juga menggunakan salah satu alat musik tiup tradisional, mbasi-mbasi yang sering dipakai mengiringi dadendate.

Tardigrada juga menjadi karena keberanian untuk mengeksekusi semua ide yang ada di kepala para personel.

“Akhirnya terpikirkan bagaimana memadukan instrumen tradisi dan modern, meskipun di luar sana sudah banyak yang seperti itu. Minimal di Palu ada yang menawarkan paduan musik ini dan tentu layak untuk dipertunjukkan di level nasional maupun internasional," ungkap Zul.

Persiapan menuju iKonseria dilakukan secara maksimal. Termasuk latihan bersama.(Foto: Dokumentasi Pribadi)

Menuju iKonseria

Tardigrada, jelas belum punya banyak jejak. Tapi, perjalanan mereka sudah dimulai. Pergi ke Yogyakarta membawa musik mereka ke panggung yang lebih besar, adalah sebuah upaya sekaligus kesempatan untuk menemukan kemungkinan dan pengalaman baru yang berperan pada setiap langkah mereka.

Kesempatan emas ini ditanggapi serius oleh Tardigrada. Menyambut iKonseria, mereka terus melakukan persiapan dengan maksimal. “Banyak yang kita persiapkan, termasuk mematangkan materi musik sampai kostum. Supaya ada kesan bagus dari Palu yang kita tampilkan”, lanjut Zul.

Sesuai jadwal, Tardigrada akan tampil di iKonseria yang akan berlangsung di Prambanan Jazz Café, Sleman, Yogyakarta, 16 Maret 2023 mendatang. Event tersebut juga turut menampilkan D'Masiv & Isyana Sarasvati.

Kehadiran Tardigrada di iKonseria sebagai hadiah dari keberhasialn mereka menduduki posisi ketiga di Baku Nada 2023. Ajang pencarian bakat musisi/band ini diinisiasi oleh iKonser Channel dan Rajawali Indonesia, bekerja sama dengan Telkom Regional 7 dan Metranet yang berfokus pada wilayah Indonesia Timur.

Ajang  yang telah berlangsung sejak November 2022 hingga Februari 2023. Para musisi diminta mengirimkan karyanya. Setela melalui serangkaian proses kurasi, jumlah musisi yang lolos mengerucut hingga terpilih 10 besar musisi, berdasarkan viewers terbanyak dari tayangan salah satu program di iKonser Channel.

Pada babak Grand Final Baku Nada, 10 finalis langsung dinilai oleh juri berdasarkan penilaian video karya orisinil yang telah finalis kirim. Selama tapping proses penjurian, baik juri dan finalis akan terhubung secara daring.

Pada event Baku Nada 2023, dua pemenang teratas berkesempatan tampil di Prambanan Jazz Festival 2023 pada Juli mendatang. Sedangkan satu pemenang di posisi ketiga, yakni Tardigrada, akan tampil di iKonseria.

Bagaimana perasaanmu setelah membaca artikel ini?
Suka
10
Jatuh cinta
0
Lucu
0
Sedih
0
Kaget
0
Marah
0
Mungkin tertarik
TUTURA.ID - Rekap bencana di Sulteng akibat cuaca ekstrem sepekan terakhir
Rekap bencana di Sulteng akibat cuaca ekstrem sepekan terakhir
Lima  bencana alam terjadi dalam sepekan terakhir di  Sulawesi Tengah. Bencana ini terkait cuaca ekstrem,…
TUTURA.ID - Aksi penyegelan Kantor Kelurahan Tondo, layanan adminduk terhambat
Aksi penyegelan Kantor Kelurahan Tondo, layanan adminduk terhambat
Warga kembali menyegel kantor kelurahan. Kali ini dilakukan oleh Aliansi Masyarakat Tondo. Saat ini sedang…
TUTURA.ID - Menyemai sineas muda di kalangan pelajar Sulawesi Tengah
Menyemai sineas muda di kalangan pelajar Sulawesi Tengah
Pelaksanaan Festival Film Pelajar Sulteng 2024 telah memasuki tahap roadshow. Sinekoci akan mengunjungi beberapa sekolah…
TUTURA.ID - Sinergi Hilwa Humayrah bersama Culture Project
Sinergi Hilwa Humayrah bersama Culture Project
Mengurusi klub bola juga grup band Culture Project dan The Mangge. Demikian aktivitas yang hari-hari…
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng