
Ini merupakan tahun ketiga Yayasan Rumah Dua Jari memperingati Hari Relawan Internasional (International Volunteer Day). Sebuah peringatan yang diamanatkan oleh Majelis Umum PBB saban 5 Desember sebagai bentuk apresiasi untuk para relawan kegiatan kemanusiaan di seluruh dunia.
Tahun lalu, acara peringatan ini mewujud dalam bentuk simpati kepada para warga Palestina yang jadi korban genosida oleh militer Israel. Dua tahun sebelumnya, yang notabene kali pertama peringatan Hari Relawan Internasional oleh Yayasan Rumah Dua Jari, menghadirkan Wisuda Akbar Pondok Qur'an.
Yayasan yang berfokus pada isu pendidikan dan kesehatan anak yatim duafa ini kembali memperingati Hari Relawan Internasional di Taman GOR, Jalan Moh. Hatta, Besusu Tengah, Palu, Sabtu (14/12/2024).
Beragam kegiatan berlangsung sejak pagi hingga malam hari. Tidak hanya dikerjakan oleh tim Yayasan Rumah Dua Jari saja, acara peringatan tersebut juga menggandeng Lentera Silolangi dan Oh Sensory Day sebagai kolaborator.

Oleh karena itu, acara peringatan ini mereka sebut juga “Kolaborasik”. Menurut Iskandar Dinata Arsyad, Direktur Utama Yayasan Rumah Dua Jari, kolaborasi antarinstansi dan komunitas merupakan kunci.
"Ada banyak yayasan yang mereka adalah mereka dan kami adalah kami. Itu yang kami tidak mau. Kami ingin mengajak mereka untuk berkolaborasi bersama membangun Sulawesi Tengah ini melalui asas-asas kebaikan," ujar Dardi, sapaan akrab sang pendiri Yayasan Rumah Dua Jari, kepada Tutura.Id.
Sejak awal didirikan pada 2011, yayasan ini tidak ingin menciptakan sekat. Terlebih kepada sesiapa yang memiliki tujuan dan keinginan untuk memajukan Sulawesi Tengah.
Yayasan Rumah Dua Jari sering mengambil inisiatif awal mengajak yayasan atau komunitas lain untuk merancang sebuah program kolaborasi. Tidak jarang mereka mendatangi langsung komunitas-komunitas dan membahasa tentang giat baik apa yang bisa dilakukan bersama.
Dalam acara "Kolaborasik" tahun ini, disediakan pemeriksaan kesehatan gratis, donor darah, dan layanan kesehatan mental. Bagi anak-anak dapat mengikuti permainan motorik, seperti lomba mewarnai, kerajinan, atau aktivitas multisensori lainnya bersama Oh Sensory Day Palu yang merupakan klub bermain anak.
View this post on Instagram
Berhubung melibatkan anak-anak sebagai peserta, maka tak boleh ada kepulan asap rokok di area kegiatan. Para orang tua pendamping yang ingin merokok harus bergeser menjauhi area kegiatan.
Memasuki malam hari, giliran kolaborasi bersama Lentera Silolangi yang mengisi jalannya acara. Sanggar seni yang berdiri sejak 1993 ini menghadirkan aksi teatrikal bertajuk "Gaza" yang mereka sadur dari The Gaza Monologues, sebuah kumpulan naskah monolog berisi kisah-kisah penyintas yang tumbuh dan bertahan hidup di Gaza, Palestina.
Dalam penampilan ini, Monolog Gaza diadaptasi dan disusun kembali dengan tetap menjaga keutuhan pesan dari setiap kesaksian. Aksi teatrikal "Gaza" disturadarai oleh Wahyu Ahmad Dun, Adi Atmaja sebagai penulis, dan Mohammad Afriansyah, Kartika, Kayla, Raihan, juga Dian sebagai para pemain.

Taman Baca Masyarakat Nemu Buku dan kolektif laboratorium film Sinekoci juga ikut serta dalam sesi nonton bareng dan diskusi film bertajuk "Mereka, Merekah, Merdeka!".
Film dokumenter tersebut menggambarkan proses ekspedisi tim Yayasan Rumah Dua Jari yang berupaya memperbaiki bangunan sekolah serta mendistribusikan bantuan pendidikan di Dusun Kangkuro, Desa Tomado, Kabupaten Sigi.
Rumah Dua Jari Hari Relawan Internasional kolaborasi Lentera Silolangi Oh Sensory Day Nemu Buku Sinekoci monolog aksi teatrikal Gaza Palestina bakti sosial


