Sigi raih komitmen cuan lestari senilai Rp39,5 miliar
Penulis: Inforial | Publikasi: 1 Juli 2023 - 10:53
Bagikan ke:
TUTURA.ID - Sigi raih komitmen cuan lestari senilai Rp39,5 miliar
Bupati Sigi Mohamad Irwan bersama KADIN menyepakati kerjasama pengembangan pilot project ekonomi sumber daya kehutanan di Sigi | Foto: Istimewa

Harapan mendapat potensi cuan lestari benar-benar diwujudkan oleh Kabupaten Sigi. Nilainya ditaksir mencapai jutaan dollar Amerika Serikat (US$) atau setara puluhan miliar rupiah. 

Cuan lestari senilai US$2,62 juta itu berasal dari komitmen pendanaan antara tiga investor, yakni Java Kirana, Katalys, dan Conservana Spices dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi. 

Ketiga investor bersepakat mengucurkan cuan senilai Rp39,5 miliar di daerah berjuluk Mareso Masagena setelah melihat potensi besar di balik lima komoditas lestari unggulan di Sigi, yaitu kopi, kakao, vanili, palmarosa, dan sereh wangi.

Bahkan, Conservana Spices—salah satu investor—menyebut komoditas vanili di Sigi sebagai “emas hijau” terbaik di Indonesia. 

Kesepakatan antara Pemkab Sigi dengan mitra pendana itu tertuang dalam Forum Bisnis dan Investasi Inovasi Berbasis Alam yang jadi agenda pembuka Festival Lestari 5 di Sigi, 23-25 Juni 2023.

Komitmen investasi itu merupakan ikhtiar demi keseimbangan ekonomi dan lingkungan di kawasan Cagar Biosfer Lore Lindu.

Alasannya sederhana. Luas wilayah administratif Kabupaten Sigi terdiri atas 75 persen cakupan hutan. Sementara lebih dari 50% wilayah tersebut berada di kawasan Taman Nasional Lore Lindu (TNLL).

Hal ini bikin masyarakat mau tidak mau harus menggantungkan ekonomi melalui hasil hutan kayu, nonkayu, serta agrobisnis. Pemkab Sigi juga senantiasa mendorong pembangunan berbasis alam, baik melalui wisata maupun hilirisasi komoditas.

"Komoditas yang tumbuh baik di alam yang terjaga dengan bantuan petani dan pekebun yang bertanggungjawab seperti kakao, vanili, durian, bambu, dan kopi tidak hanya bisa dijual dalam bentuk komoditas tapi juga produk turunan," kata Bupati Sigi Irwan Lapatta dalam pembukaan Festival Lestari 5 di Ballroom Villa Bukit Indah Doda (23/6/2023).

Selain sektor agrobisnis, lanjut Irwan, Sigi juga potensial di sektor pariwisata dan budaya. Semisal hadirnya spot paralayang di Desa Wayu yang didaulat sebagai lokasi aerosport terbaik di Asia.

Lalu ada juga Danau Lindu yang terletak di kawasan TNLL. Ada pula Tari Raego sebagai warisan budaya takbenda yang menampilkan filosofi gotong royong menjaga alam.

Tanaman vanili yang  mendomonasi hampir seperempat luas wilayah Sigi (Sumber: ditjenbun.pertanian.go.id)

Komitmen cuan investasi lestari mencapai Rp40 miliar

Korporasi pertama yang menaruh minat terhadap komoditas unggulan di Sigi adalah Java Kirana. Korporasi yang bergerak di sektor usaha sosial dan pengembangan budidaya kopi ini tercatat mengucurkan cuan paling banyak.

“Java Kirana memberikan pendanaan minimal US$2 juta, karena kami melihat bahwa kualitas kopi asal Sigi memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan,” tutur Noverian Aditya selaku co-founder Java Kirana.

Lantaran punya komoditas yang kualitas, Noverian menyatakan pihaknya tak ragu mengucurkan pendanaan yang setara Rp30,14 miliar. Nilai tersebut 76,3% dari total investasi yang disepakati Pemkab Sigi bersama tiga lembaga pendonor asal Indonesia. 

“Demi meningkatkan kualitas, fokus kami akan dimulai sejak pascapanen hingga tahap komersialisasi produk kopinya,” imbuh Noverian.

Selain Java Kirana, ada pula Katalys dan Conservana Spices. Berbeda dengan Java Kirana, Katalys lebih menitikberatkan pada konsep pengembangan agroforestri komoditas kakao di salah satu desa di Kecamatan Gumbasa, Sigi.

“Katalys berkomitmen memberi akses pendanaan senilai US$500 ribu. Katalys ingin menciptakan sistem bisnis kakao yang berkelanjutan dengan basis konservasi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat,” terang Peter Witkamp selaku Co-Founder and Partner Katalys.

Menurut Peter, melalui investasi yang nilainya setara Rp7,53 miliar itu, Katalys akan menerapkan sistem bisnis tersebut dimulai pada proyek hilirisasi kakao di Desa Omu.

Sementara Conservana Spices, perusahaan asal Denpasar, memiliki ketertarikan tinggi atas komoditas vanili, palmarosa, dan sereh wangi dari Sigi.

“Conservana Spices berkomitmen memberikan dana sebesar US$125 ribu atau Rp1,88 miliar. Kami berkeinginan membangun pabrik pengolahan vanili menjadi minyak atsiri, ekstrak, atau produk turunan lainnya,” jelas Founder Conservana Spices I Ketut Maliawan.

Perusahaan yang telah merambah pasar ekspor ke Inggris, Jerman, Jepang, dan Tiongkok ini juga memastikan bahwa komitmen mereka tak sekadar pendanaan, tetapi memastikan jika semua produk yang mereka produksi dikelola secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Selain menyepakati komitmen dengan tiga investor, Pemkab Sigi juga menandatangani kerjasama investasi inovasi berbasis alam dengan Kamar Dagang Indonesia (KADIN), Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka), UPT Sumber Daya Hayati Sulawesi-Herbarium Celebense (CEB) Universitas Tadulako (Untad). 

Festival Lestari 5 di Sigi juga berhasil menjembatani komitmen cuan lestari dengan total nilai US$22,7 juta alias Rp340,5 miliar, termasuk kemitraan yang dibangun Pemkab Sigi bersama tiga investor.

Ada pula nilai transaksi yang berhasil dikurasi sebesar Rp432 juta melalui penempatan 25 booth UMKM di pasar warga Potomu Ntodea, sepanjang pelaksanaan agenda Festival Lestari 5.  

Bagaimana perasaanmu setelah membaca artikel ini?
Suka
2
Jatuh cinta
0
Lucu
0
Sedih
0
Kaget
0
Marah
0
Mungkin tertarik
TUTURA.ID - Ragam kuliner lokal ala Porame di Festival Ramporame
Ragam kuliner lokal ala Porame di Festival Ramporame
Olahan hasil pertanian lokal Porame tampil di Festival Ramporame dengan rupa kuliner lokal. Apa saja…
TUTURA.ID - Cerita para penerima beasiswa ''Sigi Masagena''
Cerita para penerima beasiswa ''Sigi Masagena''
Inovasi Pemkab Sigi memberikan pendidikan gratis bagi warganya yang cemerlang di bidang akademik, tapi tidak…
TUTURA.ID - Status tanggap darurat gempa bumi Sigi dicabut, dilanjutkan masa transisi
Status tanggap darurat gempa bumi Sigi dicabut, dilanjutkan masa transisi
Status tanggap darurat bencana gempa di Lembantongoa telah dicabut; berganti masa transisi hingga 31 Desember…
TUTURA.ID - Menyoroti tuntutan pembebasan tiga petani Sidondo dan pembubaran Taman Nasional Lore Lindu
Menyoroti tuntutan pembebasan tiga petani Sidondo dan pembubaran Taman Nasional Lore Lindu
Badan Koordinasi HMI Sulteng dan Konsorsium Pembaruan Agraria Sulteng bersilang pendapat terkait aktivitas PETI di…
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng